Di alam semesta kita, gas, bintang-bintang, dan galaksi-galaksi yang bisa kita lihat hanyalah sekitar 4 persen dari keseluruhan objek yang ada. Kita bisa mengetahui ada yang tidak bisa kita lihat karena "sesuatu" yang tak tampak itu mengerahkan gaya gravitasi. Gravitasi itu menarik objek yang bisa kita lihat. Namun, gravitasi-lah satu-satunya petunjuk yang kita punyai. Objek tak tampak itu tidak memancarkan radiasi yang bisa kita deteksi sehingga para ahli astronomi menyebutnya sebagai zat gelap (dark matter).
Tersusun dari apakah zat gelap itu? Kita tidak tahu. Zat gelap bukan sekedar bintang gelap atau planet gelap atau bahkan lubang hitam. Bisa jadi zat gelap itu zarah-zarah sangat kecil yang berjumlah banyak sekali. Kita tahu, apapun wujudnya, 23% alam semesta berupa zat gelap,
ENERGI GELAP
Jadi, jika sekitar 27% alam semesta berupa zat biasa dan zat gelap, 73% sisanya berupa apa? Sesuatu yang lebih misterius lagi, bernama energi gelap. Hingga akhir 1990-an kita bahkan tidak mengenal energi gelap. Kemudian ahli astronomi menemukan bahwa alam semesta tidak hanya mengembang, tapi pengembangannya mengalami percepatan. Penemuan ini mengejutkan mereka.
Kita masih belum mengetahui sumber energi yang menyebabkan percepatan ini. Apakah sejenis medan energi ataukah sifat ruang itu sendiri? Ataukah kita sama sekali keliru dalam hal beberapa fakta dasar terkait fisika dan gravitasi? Apakah energi gelap akan menyebabkan para pakar fisika menulis ulang hukum fisika supaya bisa memahami alam semesta? Satu hal yang betul-betul kita ketahui adalah alam semesta lebih aneh dari yang pernah kita bayangkan.
Zat misterius bernama zat gelap menyelubungi semua galaksi di alam semesta, menjaganya supaya tetap bersatu dan mencegahnya tercerai berai . Kekuatan lai bernama energi gelap melakukan hal yang berlawan berusaha memisahkan segala sesuatu di alam semesta. Gabungan zat gelap dan energi gelap menyusun 96% alam semesta kita. Keduanya tak tampak bagi kita.
No comments:
Post a Comment